DKI akan Bangun Pengolahan Sampah di Pasar Tradisional
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menyiapkan dua cara mengatasi persoalan sampah di Jakarta pada masa mendatang. Pertama, memaksimalkan fungsi tempat pengolahan sampah yang ada saat ini dan yang kedua adalah membuat tempat pengolahan sampah baru.
Karena sampah dari pasar itu kan 80 persen sampah organik, ini kan bisa diolah jadi kompos
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, pemerintah provinsi akan membangun tempat pengolahan sampah di sejumlah pasar tradisional. Dengan begitu, pengelolaan sampah tidak hanya bertumpu di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang.
"Pemprov berusaha membuat tempat pengolahan sampah baru. Rencananya, tempat pengolahan sampah yang baru, dibuat di pasar-pasar tradisional milik DKI," ujar Djarot, Kamis (4/8).
Waduk Melati Bebas Sampah dan Bau Tak SedapMenurut Djarot, sampah di pasar sekitar 80 persennya merupakan sampah organik. Sehingga, jika dibuat tempat pengolahan, hasil pengolahan sampah bisa memberikan keuntungan bagi banyak pihak.
"
Karena sampah dari pasar itu kan 80 persen sampah organik, ini kan bisa diolah jadi kompos . Jadi ada beberapa jenis sampah sehingga ada beberapa unit pengolahan yang berbeda karakternya, kan sampah bisa diolah, dibakar, diambil gas metannya," jelasnya.Sebagai contoh, Djarot mengungkapkan, pengolahan sampah yang akan dibangun tepat di belakang Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Saya udah ke sana, belakangnya bisa dibangun pengolahan karena sampah di pasar itu," tandasnya.